Proposal Skripsi PTK: Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Inquiri Dalam Materi Perubahan Sosial Pada Pembelajaran Sosiologi
Proposal skripsi PTK sangat bagus untuk disusun, karena dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang kelas dan peserta didik. Olehnya itu Proposal Skripsi PTK: Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Inquiri Dalam Materi Perubahan Sosial Pada Pembelajaran Sosiologi Kelas XII IPS SMA Negeri 9, bisa dijadikan sebagai referensi dalam menyusun proposal skripsi.
Semua orang bersepakat bahwa kehidupan sosial tidaklah statis, melainkan selalu berubah secara dinamis. Tapi, tidak semua orang mempunyai kesepakatan sama dalam mengartikan perubahan sosial. Malah, konsep perubahan sosial sempat diberi makna intuitif dan sebagai suatu mitos belaka. Dalam perkembangannya pun para ahli memperlihat perbedaan dalam memahami perubahan sosial. Pemaknaan konsep perubahab sosial kelihatannya masih problematika hingga kini.
Diantara sekian banyak fenomena sosial yang menjadi orientasi analisis sosialogi, fenomena perubahan sosial barangkali termasuk yang paling sulit dipahami. Adalah wajar kalau kemudian banyak terjadi saling pendapat dan controversial dan spekulatif. Perbedaan ini terutama berkisar pada persoalan “formal” yang antara lain mencakup dua persoalan pokok : 1. Logika terjadinya perubahan sosial ; dan (2) apakah perubahan sosial berkaitan dengan dimensi ruang dan waktu tertentu?
Bersumber pada perbedaan orientasi formal di atas, maka kemudian berkembang keragaman pendapat di antara sosiolog dalam melihat orientasi analisis dan tema substantive perubahan sosial. Perbedaan-perbedaan itu biasanya bersumber dari perbedaan asumsi dasar dalam melihat masyarakat. Misalnya, ada yang memandang masyarakat merupakan sesuatu yang life dan karena itu pastilah berkembang dan kemudian berubah. Karena itu, kajian utama perubahan sosial mestinya juga menyangkut keseluruhan aspek kehidupan masyarakat atau harus meliputi semua fenomena sosial yang menjadi kajian sosiologi. Cara pandang demikian mengindikasikan bahwa perubahan sosial mengandung perubahan dalam tiga dimensi: struktural, kultural, dan internasional. Jadi, orang baru bisa menyebut telah terjadi perubahan sosial manakala telah dan sedang terjadi perubahan pada ketiga dimensi dimaksud. Atau singkatnya, perubahan sosial tidak lain merupakan perubahan dalam sistem sosial.
Laju perubahan sosial pada masyarakat berbeda-beda. Perubahan sosial pada masyarakat yang ada diperkotaan cenderung berlangsung lebih cepat daripada perubahan yang terjadi dikawasan pedesaan.
Perubahan sosial di dalam masyarakat menyangkut banyak hal yang meliputi perubahan nilai, norma, pola perilaku kelompok, susunan lembaga kemasyarakatan, system pelapisan sosial, serta wewenang dan kekuasaan yang berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Suatu perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat diketahui dengan melakukan pengamatan yang cermat terhadap suatu kelompok masyarakat dan membandingkannya dengan keadaan masyarakat tersebut pada masa lampau.
Para sosiolog pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat statis dan dinamis. Masyarakat yang statis dimaksud adalah masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat-masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat. Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang tertentu.
Perubahan dalam masyarakat memang sudah ada sejak zaman dahulu. Namun dewasa ini, perubahan-perubahantersebut berjalan dengan sangat cepatnya sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Akan tetapi, karena sifatnya yang berantai, perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan dimana masyarakat mengadakan terorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.
Anak didik yang terbiasa hidup di kota tentu lebih maju dan lebih luas pengetahuannya dari pada anak yang tinggal di desa. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih cepat menyebar dimasyarakat perkotaan daripada dimasyarakat pedesaan. Kehidupan di alam perkotaan dan di alam pedesaan yang diperbandingkan tersebut adalah dua sisi kehidupan yang berlainan yang dapat melahirkan karakteristik anak yang berbeda pula. Hal itu pula yang menyebabkan perbedaan latar belakang kehidupan sosial masyarakat. Akan tetapi, meskipun terjadi perbedaan latar belakang kehidupan tersebut dalam prestasi belajar harus ada keseimbangan, yang dengan demikian masalah rendahnya prestasi belajar siswa harus diatasi.
Dan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah rendahnya prestasi belajar siswa adalah melalui metode inquiri. Melalui metode inquiri ini diharapkan dapat mengembangkan minat belajar siswa baik dikota maupun di desa.
Dengan pemikiran tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan terutama pada mata pelajaran Sosiologi, maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Inquiri Dalam Materi Perubahan Sosial Pada Pembelajaran Sosiologi Kelas XII IPS SMA Negeri 9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian minat
2. Pengertian belajar
3. Metode inquiri
4. Materi ajar
B. Kerangka Pikir
C. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian
C. Populasi Dan Sampel
D. Faktor Yang Diselidiki
E. Prosedur Pnelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
H. Indikator Keberhasilan
Berikut ini link download filenya, semoga bermanfaat dan digunakan dengan bijak (Download di sini)
File sudah dalam bentuk docx, silahkan gunakan dengan bijak sesuai dengan ketentuan penulisan karya ilmiah.
Demikianlah postingan kali ini tentang Proposal Skripsi PTK: Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Inquiri Dalam Materi Perubahan Sosial Pada Pembelajaran Sosiologi Kelas XII IPS SMA Negeri 9, semoga bermanfaat.
Pendahuluan
Semua orang bersepakat bahwa kehidupan sosial tidaklah statis, melainkan selalu berubah secara dinamis. Tapi, tidak semua orang mempunyai kesepakatan sama dalam mengartikan perubahan sosial. Malah, konsep perubahan sosial sempat diberi makna intuitif dan sebagai suatu mitos belaka. Dalam perkembangannya pun para ahli memperlihat perbedaan dalam memahami perubahan sosial. Pemaknaan konsep perubahab sosial kelihatannya masih problematika hingga kini.
Diantara sekian banyak fenomena sosial yang menjadi orientasi analisis sosialogi, fenomena perubahan sosial barangkali termasuk yang paling sulit dipahami. Adalah wajar kalau kemudian banyak terjadi saling pendapat dan controversial dan spekulatif. Perbedaan ini terutama berkisar pada persoalan “formal” yang antara lain mencakup dua persoalan pokok : 1. Logika terjadinya perubahan sosial ; dan (2) apakah perubahan sosial berkaitan dengan dimensi ruang dan waktu tertentu?
Bersumber pada perbedaan orientasi formal di atas, maka kemudian berkembang keragaman pendapat di antara sosiolog dalam melihat orientasi analisis dan tema substantive perubahan sosial. Perbedaan-perbedaan itu biasanya bersumber dari perbedaan asumsi dasar dalam melihat masyarakat. Misalnya, ada yang memandang masyarakat merupakan sesuatu yang life dan karena itu pastilah berkembang dan kemudian berubah. Karena itu, kajian utama perubahan sosial mestinya juga menyangkut keseluruhan aspek kehidupan masyarakat atau harus meliputi semua fenomena sosial yang menjadi kajian sosiologi. Cara pandang demikian mengindikasikan bahwa perubahan sosial mengandung perubahan dalam tiga dimensi: struktural, kultural, dan internasional. Jadi, orang baru bisa menyebut telah terjadi perubahan sosial manakala telah dan sedang terjadi perubahan pada ketiga dimensi dimaksud. Atau singkatnya, perubahan sosial tidak lain merupakan perubahan dalam sistem sosial.
Laju perubahan sosial pada masyarakat berbeda-beda. Perubahan sosial pada masyarakat yang ada diperkotaan cenderung berlangsung lebih cepat daripada perubahan yang terjadi dikawasan pedesaan.
Perubahan sosial di dalam masyarakat menyangkut banyak hal yang meliputi perubahan nilai, norma, pola perilaku kelompok, susunan lembaga kemasyarakatan, system pelapisan sosial, serta wewenang dan kekuasaan yang berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Suatu perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat diketahui dengan melakukan pengamatan yang cermat terhadap suatu kelompok masyarakat dan membandingkannya dengan keadaan masyarakat tersebut pada masa lampau.
Para sosiolog pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat statis dan dinamis. Masyarakat yang statis dimaksud adalah masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat-masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat. Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang tertentu.
Perubahan dalam masyarakat memang sudah ada sejak zaman dahulu. Namun dewasa ini, perubahan-perubahantersebut berjalan dengan sangat cepatnya sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Akan tetapi, karena sifatnya yang berantai, perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan dimana masyarakat mengadakan terorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.
Anak didik yang terbiasa hidup di kota tentu lebih maju dan lebih luas pengetahuannya dari pada anak yang tinggal di desa. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih cepat menyebar dimasyarakat perkotaan daripada dimasyarakat pedesaan. Kehidupan di alam perkotaan dan di alam pedesaan yang diperbandingkan tersebut adalah dua sisi kehidupan yang berlainan yang dapat melahirkan karakteristik anak yang berbeda pula. Hal itu pula yang menyebabkan perbedaan latar belakang kehidupan sosial masyarakat. Akan tetapi, meskipun terjadi perbedaan latar belakang kehidupan tersebut dalam prestasi belajar harus ada keseimbangan, yang dengan demikian masalah rendahnya prestasi belajar siswa harus diatasi.
Dan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah rendahnya prestasi belajar siswa adalah melalui metode inquiri. Melalui metode inquiri ini diharapkan dapat mengembangkan minat belajar siswa baik dikota maupun di desa.
Dengan pemikiran tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan terutama pada mata pelajaran Sosiologi, maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Inquiri Dalam Materi Perubahan Sosial Pada Pembelajaran Sosiologi Kelas XII IPS SMA Negeri 9
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian minat
2. Pengertian belajar
3. Metode inquiri
4. Materi ajar
B. Kerangka Pikir
C. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian
C. Populasi Dan Sampel
D. Faktor Yang Diselidiki
E. Prosedur Pnelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
H. Indikator Keberhasilan
Dapatkan
File sudah dalam bentuk docx, silahkan gunakan dengan bijak sesuai dengan ketentuan penulisan karya ilmiah.
Demikianlah postingan kali ini tentang Proposal Skripsi PTK: Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Inquiri Dalam Materi Perubahan Sosial Pada Pembelajaran Sosiologi Kelas XII IPS SMA Negeri 9, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Proposal Skripsi PTK: Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Inquiri Dalam Materi Perubahan Sosial Pada Pembelajaran Sosiologi"